Pariwisata Abu Dhabi periode 2012 sampai 2013
Abstrak
Pariwisata memiliki peranan penting dalam kemajuan suatu negara. Pariwisata menjadi bidang yang sedang dikembangkan oleh negara-negara yang memiliki sejarah yang cukup panjang, keberagaman budaya, kehidupan sosial masyarakatnya dan kondisi alam yang unik. Negara yang mengembangkan sektor pariwisata adalah Uni Emirat Arab, Uni Emirat Arab merupakan salah satu negara di kawasan Timur Tengah yang terletak di wilayah Semenanjung Arab berbatasan langsung dengan Selat Hormus. Posisi yang strategis tersebut menyebabkan wilayah Uni Emirat Arab menjadi pintu gerbang jalur perdagangan internasional dan memiliki kesempatan besar untuk mengembangkan sektor industri pariwisatanya. Abu Dhabi merupakan emirat terbesar di Uni Emirat Arab. Abu Dhabi memiliki peranan penting dalam sektor pariwisata Uni Emirat Arab. Abu Dhabi terdapat tempat-tempat wisata yang memiliki nilai budaya dan sejarah tinggi. Sektor industri pariwisata Uni Emirat Arab memiliki peranan penting bagi ekonomi Negara.
Abstract
Tourism plays an important role in the progress of a country. Tourism into fields that are being developed by the countries that have a long history, cultural diversity, community and social life unique natural conditions. Countries that develop the tourism sector is the United Arab Emirates, United Arab Emirates is one of the countries in the Middle East located on the Arabian Peninsula region directly adjacent to the Strait Hormuz. The strategic position led to the United Arab Emirates into the gate of international trade lanes and have a great opportunity to develop the tourism industry. Abu Dhabi is the largest emirate in the United Arab Emirates. Abu Dhabi has an important role in the tourism sector of the United Arab Emirates. Abu Dhabi there are tourist places of cultural and historical. Sector tourism industry in United Arab Emirates has an important role in the country's economy.
Pendahuluan
Perjalanan wisata dalam bahasa Arab diistilahkan dengan kata السياحة) as-siyahah) yang diambil dari ungkapan سياحة الماء سح) Saha al-maa’ siyahah) yang artinya air mengalir, mencair, meleleh. Kata السياحة) as-siyahah) kemudian digunakan untuk konteks manusia, yang berarti bepergian di atas permukaan bumi daam rangka beribadah, meningkatkan kesalehan, atau tanpa tujuan apa pun. Pada masa sekarang, terminology siyayah memiliki makna bepergian dari satu negeri ke negeri lainnya dalam rangka mencari hiburan (rekreasi), penyelidikan atau investigasi.1
Hasil studi World Tourism Organizasation (WTO) mengungkapkan pada tahun 2020 jumlah wisatawan dunia akan mencapai angka 1,5 sampai dengan 1,6 milyar orang, dengan pengeluaran mencapai US$ 2 triliun setiap harinya. WTO mempredeksi untuk kawasan Timur Tengah pada tahun 2020 akan mencapai angka 69 juta wisatawan internasional, dari predeksi tersebut terlihat bahwa pariwisata akan berkembang setiap tahunya. Hal ini bisa terjadi jika tingkat keamanan, keadaan politik, kemajuan teknologi dan ekonomi yang semakin baik.
Kekuatan sektor pariwisata di kawasan Timur Tengah dan tidak terlepas dari unsur budaya seperti sastra, literature, tarian dan gaya hidup serta unsur sejarah. Berlatar belakang ilmu pengetahuan Arab termasuk wilayah Semenanjung Arab, penulis tertarik untuk mengkaji seberapa besar unsur alam, sejarah dan budaya yang mempengaruhi perkembangan pariwisata yang ikut serta menyokong sebagian perekonomian kawasan Arab.
Keadaan alam, sejarah maupun budaya dalam mempengaruhi sektor ekonomi negaranegara di Timur Tengah kurang mendapat perhatian khusus. Timur Tengah terdapat banyak peninggalam peradaban manusia dan budaya namun tidak terdapat banyak tulisan dan penelitian yang mengangkatnya. Tulisan menganai politik dan militer timur tengah lebih mudah ditemui. Tulisan lain mengangkat bidang ekonomi, yang pada umumnya membahas tentang industri tambang dan migas. Sedikit tulisan dan penelitian mengenai sisi lain timur tengah selain sektor tersebut terutama kajian Industri pariwisata hasil potensi alam, sejarah maupun kebudayaan yang turut mempengaruhi kekuatan ekonomi saat ini.
Dari dua puluh dua Negara di kawasan Timur Tengah dan, penulis tertarik untuk mengangkat tema mengenai industry pariwisata Uni Emirat Arab sebagai objek penulis. Negara Uni Emirat Arab termasuk salah satu negara di kawasan Timur Tengah. Selain itu Uni Emirat Arab adalah salah satu Negara yang menjadi anggota dari Organisasi Konferensi Islam (OKI). Uni Emirat Arab memiliki keistemewaan tersendiri, letaknya berada di dekat Selat Hormuz Posisi geografi yang strategis tersebut menjadikan Uni Emirat Arab sebagai pintu masuk dan keluar utama perdagangan internasional ke berbagai wilayah di Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa maupun sebaliknya. Secara historis bangsa Uni Emirat Arab mewarisi peradaban. Peradaban-peradaban tersebut meninggalkan benda-benda bersejerah yang menjadikan Uni Emirat Arab kaya akan objek wisata berupa situs sejarah yang kaya akan nilai akulturasi budaya.
Dalam buku yang sama, Prof. Geoffrey Wall, seorang peneliti senior dari Faculty of Environment Studies, University of Waterloo, Ontario, Canada mengatakan bahwa pariwisata dengan budaya merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, bahkan dalam jangka waktu yang cukup lama. Dari kutipan tersebut terlihat bahwa ada hubungan yang sangat erat antara dua variable yang akan diangkat dalam skripsi ini.
Teori lain yang memiliki kaitan dengan pariwisata, budaya, sejarah dan ekonomi dikeluarkan oleh International Union of Official Travel Organization pada saat konferensi Roma tahun 1963 sebagai berikut :
Tinjauan Teoritis
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendeskripsikan objek pariwisata alam, sejarah dan budaya Emirat Abu Dhabi serta mengetahui apa saja strategi kebijakan pemerintah Emirate Abu Dhabi dalam menggiatkan industri pariwisata. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan penelitian tersebut maka dibutuhkan landasan teori sebagai dasar utama dalam mengarahkan penelitian ini. Jurnal ini menggunakan teori yang terdapat di buku yang berjudul Universal Tourism enriching or Degrading Culture pada halaman kelima di subbab Marketing Cultural Tourism dikatakan :
“in dealing with culture and the market, it is often forgotten that the role of culture tourism is not primarily that of conversation of preservation tool but rather it has to be an economic generator”
Teori ini menjelaskan bahwa dalam hal pariwisata memiliki hubungan dengan kebudayaan dan perkonomian, ada hal yang sering terlupakan yaitu tujuan dari pariwisata khususnya pariwisata budaya. Pariwisata budaya tidak hanya dengan pemeliharaan maupun pelestarian saja akan tetapi penggerak ekonomi perlu diperhatikan.Dalam buku yang sama, Prof. Geoffrey Wall, seorang peneliti senior dari Faculty of Environment Studies, University of Waterloo, Ontario, Canada mengatakan bahwa pariwisata dengan budaya merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, bahkan dalam jangka waktu yang cukup lama. Dari kutipan tersebut terlihat bahwa ada hubungan yang sangat erat antara dua variable yang akan diangkat dalam skripsi ini.
Teori lain yang memiliki kaitan dengan pariwisata, budaya, sejarah dan ekonomi dikeluarkan oleh International Union of Official Travel Organization pada saat konferensi Roma tahun 1963 sebagai berikut :
“Tourism as a factor economic development, role and importance of international tourism, because tourism was not as a source foreign change, but also as a factor in the location of industry and the development of arcas in the natural resources ”
Teori tersebut menjelaskan bahwa betapa pentingnya sektor industry pariwisata dalam perkembangan ekonomi suatu bangsa.
Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat demakalah-analitis, yaitu memberi gambaran tentang objek-objek periwisata di Abu Dhabi serta memaparkan tentang strategi kebijakan pemerintah Emirat Abu Dhabi dalam pengelolaan industri. Penelitian ini menggunakan metodelogi kualitatif dengan studi pustaka pada tahap heuristic. Tahap ini merupakan tahap untuk mencari sumber data, melakukan klarifikasi data, menganalisa data dan menyusun laporan. Studi pustaka dilakukan pada sumber-sumber kepustakaan di perpustakaan pusat Universitas Indonesia. Selain itu, penulis melakukan eksplorasi data melalui sarana informasi media elektronik. Hal ini penulis lakukan untuk mendapatkan informasi dan data yang terbaru sehingga dapat memaksimalkan proses analisa variable yang akan diteliti.
Pembahasan
Uni Emirat Arab adalah sebuah negara federasi yang terletak di sebelah tenggara semenanjung Arab. Uni Emirat Arab berbatasan langsung dengan Kesultanan Oman dan Kerajaan Arab Saudi. Uni Emirat Arab merupakan negara federasi yang terdiri dari tujuh emirat yaitu Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm al Quwain, Ras al Khaimah, dan Fujairah. Ibukota Uni Emirat Arab adalah Abu Dhabi, Abu Dhabi merupakan pusat kegiatan politik, industri, dan budaya.2 Wilayah Uni Emirat Arab yang sekarang pada masa sebelumnya adalah bagian dari Kesultanan Oman sehinga memiliki keterkaitan sejarah dengan Kesultanan Oman. Menurut Dr. Sayyid Naufal, seorang sejarawan dan pengamat sosial, wilayah Uni Emirat Arab oleh orang Arab dahulu disebut pantai Oman dan merupakan salah satu dari tiga wilayah Oman yaitu Muskat, Oman, dan Pantai Oman.3
Strategi Pemerintah Emirat Abu Dhabi dalam sektor Pariwisata
Pemerintah Emirat Abu Dhabi melaksanakan kebijakan untuk sector pariwisata dengan cara mendirikan sebuah badan otoritas yang memiliki tugas untuk mempromosikan warisan, budaya dan tradisi Emirat Abu Dhabi di seluruh dunia. Badan otoritas tersebut berfokus untuk melestarikan budaya, tradisi dan situs-situs bersejarah serta peninggalan arkeologi yang ada di Abu Dhabi. Tugas badan otoritas selain sebagai pengawas dan pengembang peninggalan masa lalu tetapi juga berfokus kepada perkembangan kearah masa depan seperti pengembangan museum-museum baru.
Tourism & Culture Authority (TCA) adalah badan yang didirikan untuk mencapai visi ekonomi Abu Dhabi 2030. TCA merupakan agen pelaksana semua kebijakan dan kegiatan pariwisata kebudayaan di Emirat Abu Dhabi. Target dari TCA adalah wisatawan yang menyukai kebudayaan dan wisatawan yang menjalankan bisnis di Abu Dhabi, sehingga TCA mengadakan beberapa festival kebudayaan, turnamen olahraga dan pameran untuk menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Abu Dhabi.35
TCA mendirikan infrastruktur dan mengadakan program pendidikan pariwisata untuk masyarakat Abu Dhabi dengan tujuan agar masyarakat Abu Dhabi ikut berperan serta dalam pelestarian budaya dan tradisi Abu Dhabi. Pendirian infrastruktur untuk mendukung sector pariwisata Abu Dhabi melalui jaringan sponsor dan kemitraan baik di sektor swasta dan publik. Program pendidikan pariwisata disalurkan melalui sekolah, perguruan tinggi dan kantor. Selain itu, TCA melibatkan masyarakat local untuk ikut berperan aktif sebagai penyedia akomodasi, fasilitas rekreasi dan atraksi.36
TCA sebagai badan otoritas di Emirat Abu Dhabi selalu diawasi oleh pemerintah melalui Divisi Strategi & Kebijakan. Divisi ini memberikan arahan strategi dan kebijakan yang relevan serta memantau kinerja TCA. Divisi ini berfungsi sebagai pengirim strategi di sektor wisata, riset konsumen dan pasar, penciptaan rencana bisnis berdasarkan survei dan tujuan strategis, pengukuran dan pelaporan kinerja karyawan dan identifikasi risiko awal manajemen.37
TCA melakukan promosi pariwisata Abu Dhabi melalui majalah Seyaha. Majalah Seyaha adalah majalah yang berisikan publikasi pariwisata di Abu Dhabi. Majalah Seyaha didistribusikan ke setiap kedutaan UAE di seluruh dunia, maskapai penerbangan Etihad Airways dan lounge bisnis di Abu Dhabi, London dan Frankfurt. Majalah Seyaha telah tercetak lebih dari 6.000 eksemplar.38