April 5, 2018

Tempat Wisata Abu Dhabi : Masjid Agung Sheikh Zayed

Tempat Wisata Abu Dhabi

Masjid Agung Sheikh Zayed

Masjid Agung Sheikh Zayed terletak di Abu Dhabi dengan gaya arsitektur wilayah Mughal dan wilayah Mooris. Nama yang digunakan pada masjid tersebut sesuai dengan tokoh pencetus pembangunan masjid tersebut yaitu Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan. Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan merupakan pendiri negara dan presiden pertama Uni Emirat Arab.

Masjid Agung Sheikh Zayed mendapat gelar sebagai masjid terbesar di Uni Emirat Arab dan masjid terbesar di dunia urutan ke enam. Arsitektur bangunan Masjid Sheikh Zayed merupakan perpaduan gaya arsitektur Mughal, Mooris dan Arab. Kubah utama Masjid Agung Sheikh Zayed memiliki diameter 32,8 meter dan tinggi 55 meter dari sisi dalam atau sekitar 85 meter dari sisi luar. Masjid Agung Sheikh Zayed memiliki 82 kubah gaya arsitektur Mooris dengan hiasan batu pualam putih serta memiliki pelataran di tengah bangunan sesuai dengan gaya arsitektur Mughal di Masjid Badshahi kota Lahore, Pakistan.22

Masjid Agung Sheikh Zayed memiliki luas 22.412 meter persegi. Masjid Agung Sheikh Zayed memiliki kapasitas 40.960 jemaah dengan rincian 7126 jemaah di ruang utama, 1960 jemaah di ruang sholat terbuka, 980 jemaah di ruang sholat wanita, 29.428 jemaah di area Sahan (Courtyard / pelataran tengah), 682 jemaah di selasar ruang utama dan 784 jemaah di selasar pintu masuk utama.23

Masjid Agung Sheikh Zayed memiliki 96 pilar utama di bangunan utama dan lebih dari 1000 pilar di area luar. Masjid Agung Sheikh Zayed memiliki bangunan menara di empat penjuru masjid dengan tinggi menara masing-masing 107 meter. Bagian luar Masjid Agung Sheikh Zayed terdapat kolam seluas 7.874 meter persegi. Pintu utama Masjid Agung Sheikh Zayed terbuat dari bahan kaca dengan tinggi 12,2 meter dan lebar 7 meter serta memiliki berat mencapai 2,2 ton.24

Uni Emirat Arab Modern

Uni Emirat Arab Modern

Seluruh wilayah yang berada di Teluk Persia mendapatkan hak untuk merdeka dari Inggris pada tahun 1971. Terdapat delapan wilayah yang berada di Teluk Persia yaitu Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm al-Quwain, Ras al-Khaimah, Fujairah, Bahrain dan Qatar. Emir Abu Dhabi yaitu Sheikh Zayed bin Sultan al-Nahyan melakukan perundingan untuk mendirikan negara berbentuk federasi dengan para emir dari tujuh wilayah tersebut. Usaha Sheikh Zayed bin Sultan al-Nahyan tersebut di respon positif oleh lima wilayah dari tujuh wilayah tersebut. Enam wilayah yang berada di Teluk Persia yaitu Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm al-Quwain dan Fujairah mendeklarasikan kemerdekaannya di bawah satu negara federasi yaitu Uni Emirat Arab pada tanggal 2 desember 1971. Pada tahun 1972, Ras al-Khaimah bergabung dalam federasi tersebut. 15

Uni Emirat Arab pada awal berdiri melakukan sidang melalui Federal Supreme Council16, hasil sidang tersebut memutuskan bahwa yang memimpin Uni Emirat Arab untuk 5 tahun pertama adalah Sheik Zayed bin Sultan al-Nahyan sebagai Presiden. Sebuah negara membutuhkan perangkat pemerintahan untuk menjaga stabilitas negaranya. Uni Emirat Arab berusaha untuk menjaga stabilitas negaranya dengan cara membentuk dan membuat Undang-Undang Dasar Negara, membentuk dan membagi tugas-tugas lembaga kenegaraan.17

Abu Dhabi

Abu Dhabi adalah ibu kota dari negara Uni Emirat Arab. Abu Dhabi merupakan kota modern yang memiliki budaya dan sejarah yang tinggi. Abu Dhabi merupakan emirat terluas di Uni Emirat Arab. Luas Emirat Abu Dhabi mencapai 67.000 Km2. Abu Dhabi memiliki banyak pulau-pulau kecil dalam wilayahnya, diantaranya Das, Sir Bani Yas, Mubrez, Delma, Al Saadeyat dan Um Al Nar. Wilayah Abu Dhabi yang sangat luas memungkinkan berkembangnya kota-kota metropolitan didalam wilayah tersebut. Abu Dhabi memiliki kota-kota diantaranya Al Wathbah, Al Ruwais dan Al Dhafrah.18

Abu Dhabi memiliki tiga wilayah yang memiliki fungsi utama yang berbeda-beda. Pertama adalah wilayah Kota Abu Dhabi, Kota Abu Dhabi merupakan pusat dari administrasi pemerintahan. Kantor pemerintahan yang terdapat di Kota Abu Dhabi adalah Istana Presiden, kantor kementrian, kantor institusi hukum, kantor kedutaan besar asing, kantor televisi dan radio. Kota Abu Dhabi terdapat sarana pendukung seperti kantor-kantor perusahaan minyak, pusat perbelanjaan, Pelabuhan Zayed dan Bandara Internasional Abu Dhabi.19

Kedua adalah wilayah timur, ibu kota wilayah Timur adalah Kota Al Ain. Nama Al Ain bermakna bahwa kota ini memiliki keadaan alam yang hijau, subur, terdapat banyak oasis, sumber mata air dan lahan pertanian. Air dialirkan dari sumbernya ke lahan pertanian melalui pipa bawah tanah. Al Ain yang memiliki keadaan alam yang cukup kondusif maka wilayah ini memiliki tempat rekreasi alam bernuansa pegunungan. Wilayah Timur ini memiliki Bandara Internasional Al Ain dan Universitas Uni Emirat Arab.20

Ketiga adalah wilayah barat, ibu kota wilayah barat adalah Kota Zayed. Nama Zayed diberikan untuk menghormati khalifah Abu Dhabi. Wilayah ini memiliki lahan seluas 100.000 m2 yang difungsikan untuk penanaman 20.000 pohon. Penamaman pohon-pohon tersebut untuk mengkontrol dampak dari perluasan gurun serta penghijauan pada tambang minyak yang sudah tidak terpakai. Wilayah barat terdapat pertambangan minyak lepas pantai di pulau Das, Mubrez, Zarkwah dan Arzanah.

Abu Dhabi merupakan salah satu wilayah yang memiliki fasilitas modern dan mewah. Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh wisatawan di taman, jalan raya, hotel, pusat rekreasi, lapangan golf, teater, pusat perbelanjaan, pusat kebudayaan, restauran dan museum. Fasilitas pada jalan raya berupa jalur khusus penyandang disabilitas, jalur khusus pelari, jalur khusus sepeda dan pada titik-titik tertentu terdapat fasilitas olahraga panjat tebing. Abu Dhabi memiliki pusat perbelanjaan yang menyediakan berbagai macam merk terkenal dengan harga yang tidak dikenakan pajak. Museum Louvre dan Museum Guggenheim terdapat di Abu Dhabi, selain itu abu Dhabi memiliki banyak situs bersejarah yang berasal dari masa 3000 SM.21

Kedatangan Bangsa Barat ke Uni Emirat Arab

Kedatangan Bangsa Barat ke Uni Emirat Arab

         Negara Eropa yang pertama kali datang ke wilayah Uni Emirat Arab adalah Portugis. Portugis cukup lama menguasai perdagangan di wilayah ini. Kemudian Inggris datang pada awal abad 17 ke wilayah Teluk Persia. Inggris datang ke wilayah Teluk Persia untuk melakukan perdagangan. Inggris mendirikan kantor East India Company di wilayah Teluk Persia serta membawa kekuatan militer dan pengaruh politik untuk mengawasi kapal-kapal dagang milik mereka. Inggris tiba di daerah Ras al-Khaimah dan melakukan penyerangan pada tahun 1805.

Inggris pertama kali datang ke daerah Teluk Persia pada awal abad 17. Mereka datang sebagai pedagang dan mendirikan sebuah persatuan dagang India Timur. Kehadiran militer dan politik Inggris mendapat perlawanan dari Bani Qawasim pada awal abad 19.[4] Pada tahun 1820, negara-negara di Teluk Persia menandatangani perjanjian damai dengan pihak Inggris yang membuat mereka dibawah protektorat Inggris.
Setelah penarikan Inggris pada tahun1971 negara-negara kecil yang berada dibawah Inggris membentuk negara yang disebut dengan Uni Emirat Arab. Otoritas Uni Emirat Arab selanjutnya memberhentikan kekuasaan militer dan menguasai penghasilan minyak.[5]

Sedangkan dalam versi lain ada pula yang menyebutkan Inggris menyerang wilayah emirat Ras Al-Khammah pada tahun 1805. Pada tahun 1920 dibuat piagam perjanjian antara para emir dan Inggris. Tahun 1935 dibuat pula naskah kerja sama antara emir dan Inggris. Tahun 1971 semua emirat memperoleh kemerdekaannya. Pada tanggal 2 Desember 1971, enam emirat membentuk federasi yang disebut dengan Uni Emirat Arab. Pada tahun 1972, Ras al-khammah bergabung dalam federasi tersebut.[6]

       Inggris membuat sistem Trucial States13 pada tahun 1853 di wilayah Teluk Persia dengan menandatangi Maritime Treaty bersama seluruh kepala suku yang ada di wilayah Teluk Persia. Tujuan Inggris menggunakan system Trucial State untuk meredam serangan dari suku-suku sekitar dan memperkokoh kedudukan Inggris di wilayah Teluk Persia. Penemuan sumber minyak di wilayah Uni Emirat Arab pada tahun 1930 membuat Inggris memiliki kendali penuh atas sumber minyak tersebut. Inggris menguasai wilayah Uni Emirat Arab hingga tahun 1971, parlemen Inggris mengumumkan penarikan diri dari wilayah Uni Emirat Arab. Secara resmi Inggris menarik diri secara bertahap dimulai pada tanggal 16 Januari 1968. 14

--------
14 Jurnal. Library of Congress – Federal Research Division Country Profile: United Arab Emirates, July 2007 hal 2-3 diunduh pada tanggal 13 Desember 2014
1.      [4] Muh. Morsy Abdullah, The United Arab Emirates:a Modern History (
2.      [5] Siti Maryam, Sejarah Peradaban Islam ( Yogyakarta: LESFI), hlm: 308-309

3.      [6] Ensiklopedi Islam 5, (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve), hlm 140

Featured Post

4 Lembaga Penerima Hibah Setiap Tahun

4 Lembaga Penerima Hibah Setiap Tahun 1. KONI  dasar hukum untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) adalah Pasal 69 Undang-Undang Nom...

Popular Posts