PENGARUH PERANG SALIB
KONTAK BUDAYA DALAM BIDANG ILMU PENGETAHUAN
Melalui bangsa Arab (Islam), Eropa dapat memahami ilmu pengetahuan kuno seperti dari Yunani dan Babilonia. Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-universitas Islam di Spanyol seperti Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Cordoba mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan. Selama belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas.
Universitas yang pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat.12
Dari ilmu kedokteran ada seorang tokoh yang berasal dari Persia yang bernama Ibnu Sina. Di Eropa Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicena. Beliau adalah seorang dokter di kota Hamazan Persia, penulis buku-buku kedokteran dan peneliti berbagai penyakit. Beliau juga seorang filsuf yang terkenal dengan idenya mengenai paham serba wujud atau wahdatul wujud. Ibnu Sina juga merupakan ahli fisika dan ilmu jiwa. Karyanya yang terkenal dan penting dalam dunia kedokteran yaitu Al Qanun fi At Tibb yang menjadi rujukan ilmu kedokteran.13
Sedangkan dari ilmu filsafat adalah Ibnu Rusyd, ia memiliki peran yang sangat besar sekali pengaruhnya di Eropa sehingga menimbulkan gerakan Averoisme (di Eropa Ibnu Rusyd dipanggil Averoes) yang menuntut kebebasan berfikir. Berawal dari Averoisme inilah lahir reformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M di Eropa. Buku-buku karangan Ibnu Rusyd kini hanya ada salinannya dalam bahasa latin dan banyak dijumpai di perpustakaan-perpustakaan Eropa dan Amerika. Karya beliau dikenal dengan Bidayatul Mujtahid dan Tahafutut Tahaful.14
6.1 PROSES DAN FAKTOR PENDUKUNG
Ada cukup banyak contoh konkret yang menunjukkan proses peralihan pengetahuan dan filsafat. Seorang sarjana Eropa, Petrus Alfonsi belajar ilmu kedokteran pada salah satu fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I. Selain menjadi dokter, ia bekerja sama dengan Walcher menyusun mata pelajaran ilmu falak berdasarkan pengetahuan sarjan dan ilmuwan muslim yang didapatnya dari Spanyol. Kemudian ahli Aljabar dari Eropa yang pertama, Leonardo Fibonacci, yang mempersembahkan sebuah karya tentang angka-angka kotak kepada Frederick II, pernah mengunjungi Mesir dan Suriah. Seorang penduduk Pisa, Stephen dari Antiokia, menerjemahkan sebuah buku penting dalam bidang kedokteran karya al-Majusi di Antiokia pada 1127. Karya itu merupakan satu-satunya karya yang berbahasa Arab yang dibawa oleh orang Eropa ke daerah mereka. Tetapi pada abad ke-12 di Eropa muncul rumah sakit. Dengan demikian, gagasan tentang rumah sakit tidak lepas dari pengaruh orang Islam di timur. Demikin juga dengan Adelard of Bath (1079-1192 M) yang pernah belajar pula di Toledo dan setelah ia kembali ke Inggris, ia pun menjadi seorang sarjana yang termasyhur di negaranya.
Seorang sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert d’Aurignac dan pengikutnya, Gerard de Cremona yang lahir di Cremona, Lombardea, Italia Utara, pernah tinggal di Toledo, Spanyol. Dengan bantuan sarjana muslim disana, ia berhasil menerjemahkan lebih kurang 92 buah buku ilmiah Islam ke dalam bahasa latin. Di antara karya tersebut adalah Al Amar karya Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria Ar Razi (866-926 M) dan sebuah buku kedokteran karangan Qodim Az Zahrawi serta buku Abu Muhammad Al baitar berisi tentang tumbuhan. Sarjana-sarjana muslim tersebut mengajarkan penduduk non muslim tanpa membeda-bedakan agama yang mereka anut.15
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14. Berkembangnya pemikiran Yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa Arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Latin.