January 23, 2023

Bagian-bagian jalan

 Bagian-bagian jalan

PP No. 34 Tahun 2006 mengatur bagian-bagian jalan meliputi:

  1. Ruang manfaat jalan (Rumaja) terdiri dari badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya. Rumaja hanya diperuntukkan bagi median, perkerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, goronggorong, perlengkapan jalan, dan bangunan pelengkap lainnya; 
  2. Ruang milik jalan (Rumija) diperuntukkan bagi ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, dan penambahan jalur lalu lintas di masa akan datang serta kebutuhan ruangan untuk pengamanan jalan; dan 
  3. Ruang pengawasan jalan (Ruwasja) merupakan ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang penggunaannya diawasi Penyelenggara Jalan, peruntukannya bagi pandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan serta pengamanan fungsi jalan.

              

        

            

Definisi Jalan


 Definisi Jalan

Berdasarkan UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan, jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.

Sesuai peruntukannya, jalan dikelompokkan menjadi:

  1. Jalan umum, adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum termasuk jalan tol; dan 
  2. Jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi, badan usaha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri, dalam rangka distribusi barang dan jasa yang dibutuhkan.

Peraturan Pemerintah (PP) No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan menyebutkan kegiatan pembangunan jalan meliputi

  1. Pemrograman dan penganggaran merupakan kegiatan penetapan rencana tingkat kinerja yang akan dicapai, serta perkiraan biaya yang diperlukan;
  2. Perencanaan teknis merupakan kegiatan penyusunan rencana teknis yang berisi gambaran produk yang ingin diwujudkan dengan memperhatikan aspek lingkungan hidup. Perencanaan teknis jalan sekurang-kurangnya memenuhi hal-hal sebagai berikut:
    • ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan jalan; 
    • dimensi jalan; 
    • muatan sumbu terberat, volume lalu lintas, dan kapasitas; 
    • persyaratan geometrik jalan; 
    • konstruksi jalan; 
    • konstruksi bangunan pelengkap; 
    • perlengkapan jalan; 
    • ruang bebas; dan 
    • kelestarian lingkungan hidup
  3. Pengadaan tanah diperlukan untuk konstruksi jalan baru, pelebaran jalan, atau perbaikan alinemen jika pelaksanaan konstruksinya di atas hak atas tanah orang
  4. Pelaksanaan konstruksi merupakan kegiatan fisik penanganan jaringan jalan untuk memenuhi kebutuhan transportasi jalan, yang dilaksanakan sesuai perencanaan teknis; dan
  5. Pengoperasian dan pemeliharaan jalan merupakan kegiatan penggunaan jalan untuk melayani lalu lintas jalan, dengan memperhatikan keselamatan pengguna jalan. 

Rencana teknis jalan wajib memperhitungkan kebutuhan fasilitas pejalan kaki dan penyandang cacat.

Penyelenggara Jalan Nasional adalah Kementerian PUPR
Penyelenggara Jalan Provinsi
adalah Pemerintah Provinsi dhi. dinas terkait sesuai struktur organisasi Pemerintah Provinsi.

 

Featured Post

4 Lembaga Penerima Hibah Setiap Tahun

4 Lembaga Penerima Hibah Setiap Tahun 1. KONI  dasar hukum untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) adalah Pasal 69 Undang-Undang Nom...

Popular Posts