UNI EMIRAT ARAB PRA ISLAM
Kondisi Pra-Islam
Uni Emirat Arab adalah sebuah federasi yang terletak di
sebelah tenggara dari semenanjung Arab, Teluk Persia, yang berbatasan dengan
Oman dan Arab Saudi. Uni Emirat Arab terdiri dari tujuh negara kecil yaitu Abu
Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm al Quwain, Ras al Khaimah, dan Fujairah. Ibukota Uni
Emirat Arab adalah Abu Dhabi yang juga merupakan pusat kegiatan politik,
industri, dan budaya.[1] Pada awalnya UEA adalah bagian dari
Oman sehinga sejarahnya sangat terkait dengan sejarah Oman. Menurut Dr. Sayyid Naufal, seorang
sejarawan dan pengamat sosial, wilayah UEA oleh orang Arab dahulu disebut
pantai Oman dan merupakan salah satu dari tiga wilayah Oman yaitu Muskat, Oman,
dan Pantai Oman.[2]
A. Perkembangan Islam
Penduduk pantai Oman masuk Islam bersamaan dengan penduduk Oman
lain yaitu pada tahun 630 ketika Nabi Muhammad saw mengutus Amr bin Ash ke Oman
untuk berdakwah. Pada waktu yang sama Nabi Muhammad saw membawa surat-surat
dakwah kepada raja-raja di semenanjung Arabia. Islam terus berkembang di
wilayah pantai Oman. Pada tahun 684 orang-orang khawarij menguasai Oman. Para
khalifah Bani Umayah di Damaskus dan Abbasiyah di Baghdad tidak pernah dapat
menguasai Oman secara penuh. Umat Islam negeri itu secara politik merdeka dari
pusat pemerintahan Islam. Tahun 752-1507, Oman diperintah oleh imam-imam
kelompok al-Ibadiyah yaitu cabang dari kelompok khawarij yang menjadi pengikut
Abdullah bin Ibad al-Murri at-Tammimi, seorang tokoh khawarij. Pada tahun
1624-1741 wilayah Oman diperintah oleh imam dari Dinasti Ya'ribah dan sejak
1741 hingga kini diperintah oleh Dinasti Al-Bu Sa'id.
Sejak Dinasti Al-Bu Sa'id berkuasa penduduk pantai Oamn
memisahkan diri. Rahmat bin Mathar, pemimpin Bani Qawasim menyatakan
kemerdekaan negeri itu pada tahun 1741. Kemerdekaan itu diakui oleh Ahmad bin
Sa'id, pendiri Dinasti Al-Bu Sa'id. Rahmat menjadikan Rah al-Khaymah sebagai
pusat pemerintahannya atas Teluk Persia. Daerah daratan dikuasai oleh Al-Bu
Falah dari Bani Yas dan memiliki pusat pemerintahan di Abu Dhabi. Dalam
perkembangan berikutnya, di Pantai Oman berdiri tujuh pemerintahan emir yaitu
Abu Dhabi, Dubai, Ash-Syariqah,Ajman, Umm al-Qawain,Ras al-khammah, dan
Fuyayrah.
Walaupun Pantai Oamn berabad-abad dikuasai oleh imam-imam
khawarij, namun penduduknya tidak terpengaruh denagn paham-paham khawarij.
Mereka teatp menganutu Islam Suni hingga berdirinya Uni Emirat Arab. Hali ini
disebabkan oleh pemerintahan khawarij yang memberikan kebebasan dan tidak
memaksakan pham khawarij terhadap penduduk pantai Oman. Para pemuka Oman
mengakui bahwa Islam telah mampu mempersatukan suku-suku Oman dibawah
panji-panji Islam. Hal itu tampak sekarang dalam sistem sosial dan politik,
baik di Oman maupun Pantai Oman ( UEA ) yang memberlakukan syariat Islam dalam
peradilan.[3]
info yang sangat bagus sekali
ReplyDeletecs axis