GLOBE
Penemuan Umat Islam
Adalah
seorang cendekiawan muslim bernama Abu Abdullah Muhammad al-Idrisi Ash-Sharif,
atau lebih akrab dengan sebutan al-Idrisi. Pria kelahiran Ceuta, Maroko tahun
1100 ini merupakan seorang ahli di bidang kartografi dan geografi. Berkat
keahliannya itulah seorang raja kristen yaitu Raja Roger II, penguasa kerajaan
Sicilia, mengundangnya. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1138 di Palermo,
Sicilia.
Raja
Roger II menyambut al-Idrisi sebagai tamu agung dengan hamparan karpet merah.
Ilmuwan muslim itupun ditempatkan di tempat terhormat. Sungguh sebuah kejadian
yang aneh, di saat tentara muslim berjihad melawan tentara salib di Yerusalem,
dua peradaban yang saling berseberangan ini duduk berdampingan dengan penuh
rasa hormat di Sicilia.
Itu
semua karena Raja Roger II merupakan maniak geografi, dan kesengsem oleh
keahlian al-Idrisi. Konon, saat itu belum ada ilmuwan kristen yang mumpuni di
bidang geografi dan kartografi secara akurat. Itulah alasan Raja Roger II
mengundang al-idrisi. Dalam pertemuan itu, mereka sepakat membuat peta dunia
yang akurat dalam waktu 15 tahun. Untuk mewujudkan ambisi mereka, kedua tokoh
itu pun kemudian akademi geografi.
Mega
proyek pembuatan peta dunia tersebut melibatkan 12 orang ahli, 10 di antara
mereka adalah sarjana muslim. Sebuah kebetulan, entah disengaja atau tidak,
kota Palermo merupakan tempat mangkal para pelaut dan navigator dari berbagai
wilayah seperti Mediterania, Atlantik, dan perairan utara bertemu. Al-Idrisi
pun menggali informasi dari mereka yang tengah beristirahat di Palermo.
Penjelasan seorang navigator dikonfrontir pada navigator lainnya. Hasil kajian
ini lalu dirumuskan.
Selama
bertahun-tahun, Al-Idrisi menyaring fakta yang berhasil dikumpulkannya. Ia
menggunakan keterangan yang paling jelas sebagai acuan pembuatan peta.
Menjelang tenggat waktu yang ditentukan, peta yang diinginkan Raja Roger II
akhirnya selesai pada tahun 1154.
Sebagai
seorang geografer, al-Idrisi meyakini bahwa bumi ini
berbentuk
bulat. Berdasarkan atas keyakinannya itu, secara gemilang al-Idrisi berhasil
membuat globe dari bahan perak dengan berat sekitar 400 kg. Globe ciptaan
al-Idrisi tersebut menggambarkan 6 benua, lengkap dengan jalur perdagangan, danau,
sungai, kota-kota utama, daratan, dan gunung-gunung. Tak hanya itu, globe
tersebut juga memuat informasi tentang jarak, panjang, dan tinggi secara
akurat. Untuk melengkapi globe yang dirancangnya, al-Idrisi menulis buku
berjudul al-Kitab al-Rujari (Buku Roger) yang didedikasikan untuk sang raja.
Selain
menulis Buku Roger, al-Idrisi jaga merampungkan penulisan kitab Nuzhat
al-Musthaq fi Ikhtiraq al-Afaq. Ini adalah Ensiklopedi Geografi yang berisi
peta dan informasi mengenai Negara-negara di Eropa, Afrika, dan Asia yang
pertama kali diterbitkan secara rinci. Setelah itu, dia juga menyusun
ensiklopedia yang lebih komprehensif berjudul Rawd-Unnas wa Nuzhat al-Nafs.
Selama mendedikasikan dirinya di Sicilia, al-Idrisi membuat sebanyak 70 peta
daerah yang sebelumnya tak tercatat dalam peta.
Al-Idrisi
memang sangat fenomenal. Dua abad sebelum Marco Polo menjelajahi samudera, ia
sudah memasukkan seluruh benua seperti asia, eropa, afrika, dan utara Equador
ke dalam peta yang diciptakannya.
(sumber: http://ristu-hasriandi.blogspot.com/2009/01/al-idrisi-pencipta-globe.html
– dengan perubahan)
No comments:
Post a Comment