May 6, 2019

Gerakan Sosial Indonesia Abad 19 Bagian 5


     GERAKAN SOSIAL DI MASA KOLONIAL


     Gerakan Sekte Keagamaan
Di luar arus perkembangan mesianisme selama abad 19 dan 20, muncul lah sekte-sekte keagamaan baru, gerakan milenaristis sangat menarik bagi golongan petani pada khususnya dan lapisan bawah pada umumnya. Ciri-ciri gerakan sekte yaitu corak umum dari gerakan pemberontak, adanya unsur-unsur protes rakyat terhadap tekanan dari golongan yang berkuasa seperti gerekan2 kerusuhan di pedesaan.  Gerakan milenaristis atau gerakan sekte menampilkan pemimpin-pemimpin karismatis yaitu para guru, haji atau kiai, dan memberikan tempat rakyat untuk bersatu dalam ikatan keagamaan.
Pada abad ke 19 dan ke 20 gerakan mesianisme berkembang pesat, disisi lain sekte-sekte keagamaan muncul. Gerakan ini diikuti oleh golongan petani dan masyarakat lapisan bawah. Gerakan ini pada umumnya menunjukkan corak umum dari gerakan pemberontakkan dan unsur-unsur protes rakyat terhadap golongan yang berkuasa. Gerakan sekte pada umumnya dipimpin oleh pemimpin karismatis seperti guru dan haji atau kiai yang menyatukan masyarakat dalam ikatan keagamaan. Gerakan sekte memberikan jalan pelarian bagi mereka yang pegangan hidupnya sedang mengalami masalah.
Gerakan mesianisme dan gerakan sekte (milenaristis) memiliki persamaaan dan perbedaan. Kedua tipe gerakan tersebut didukung oleh masyarakat lapisan bawah, dipimpin oleh elit agama, dan ideology milenaristis memiliki pandangan hidup dimas sekarang daripada kehidupan akhirat.[1]
Gerakan sekte di jawa muncul adanya perubahan-perubahan social dan demorilisasi akibat dari westernisasi. Sekte merupakan ekspresi keagamaan dari perasaan ketidakmampuan suatu masyarakat dan perasan-perasaaan untuk memberontak, hasil perjuangan kelas, organisasi dari kelas bawah dan peralatan dari sifat agresif mereka. Oleh karena itu dapat di pahami bahwa milenarisme mendapat tempat di kalangan masyarakat yang tertindas karena dianggap memperjuangkan hak mereka.
Ciri-ciri umum gerakan sekte dan mesianisme terdapat dalam masalah peran pemimpin dan ajaran-ajarannya. Pemimpin dalam gerakan itu merupakan hal yang vital (penting). Selain itu, masalah ekonomi dan social dalam gerakan-gerakan sekte merupakan hall penting pula. Dalam hal ini, bahwa iklim budaya memberikan  tempat baik bagi kelahiran seorang pemimpin agama yang kemudian mampu mewujudkan  gerakan keagamaan.[2]
Tujuan gerakan sekte adalah menjawab persoalan kebendaan yang dihadapi anggota-anggotanya. Jawaban tersebut adalah kehidupan duniawi yang penuh kebahagiaan dan ketentraman. Hal tersebut dapat terwujud jika kerajaan diperintah secara adil, damai dan bebas dari golongan penguasa yang buruk. Ideology gerakan sekte dekat dengan ideology gerakan misianisme yaitu berorientasi dengan kehidupan sekarang. Gerakan-gerakan sekte di jawa terdapat petunjuk bahwa gerakan yang tidak dilembagakan cenderung mencari tujuan yang bersifat kebendaan dan keduniawian. Sebaliknya gerakan yang terlembaga cenderung mengerahkan pandangan kepada kehidupan akhirat.
Perbedaan sikap moral antara satu sekte dengan sekte lain memperjelas adanya bermacam-macam sektarianisme. Di satu pihak terdapat satu sekte secara keras melancarkan propaganda menentang kekenduran dalam menjalankan kehidupan beragama secara ketat dalam kehidupan sehari-hari. Di lain pihak terdapat golongan sekte yang memberikan kebebasan dalam melakukan dasar-dasar agama. Salah satu ciri lain gerakan sekte ialah adanya pengawasan yang ketat terhadap anggota-anggotanya. Sebagai syarat mutlak setiap calon anggota yan g hendak amsuk terdalam tarikat harus mengucapkan sumpah setia terlebih dahulu. Hal ini berbeda dengan gerakan mesianistis yang hanya mengundang hak dari pihak pimpinan untuk mengeluarkan anggotanya bila melakukan pengkhianatan.
Sifat kerahasiaan yang menyelubungi kehidupan sekte merupakan alat pertahanan dan perlindungan terhadap dunia luar. Usaha untuk merahasiakan diri timbul karena adanya kecurigaan dari pihak yang berkuasa.



[1]Ibid. hlm 450.
[2] Ibid. hlm. 451

Baca artikel lanjutan:
  1. Gerakan Sosial Indonesia Abad 19 Bagian 1
  2. Gerakan Sosial Indonesia Abad 19 Bagian 2
  3. Gerakan Sosial Indonesia Abad 19 Bagian 3
  4. Gerakan Sosial Indonesia Abad 19 Bagian 4
  5. Gerakan Sosial Indonesia Abad 19 Bagian 5
  6. Gerakan Sosial Indonesia Abad 19 Bagian 6

No comments:

Post a Comment

Featured Post

4 Lembaga Penerima Hibah Setiap Tahun

4 Lembaga Penerima Hibah Setiap Tahun 1. KONI  dasar hukum untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) adalah Pasal 69 Undang-Undang Nom...

Popular Posts