TURKI USTMANI
oleh Laila Kholidah
Runtuhnya Turki Utsmani
Kemunduran
Turki Utsmani berawal setelah wafatnya Sultan Sulaiman Al-Qanuni pada tahun
1566. Raja-raja yang menggantikan Sultan Sulaiman Al-Qanuni tidak mampu
mempertahankan kejayaan Turki Utsmani yang telah dicapai sebelumnya. Kondisi
lemah tersebut dimanfaatkan oleh Negara-negara Eropa untuk melakukan ekspansi
ke dunia Islam, yang mencapai puncaknya pada awal abad ke-20, ketika terjadi
Perang Dunia I. perang Dunia I berlangsung pada tahun 1914-1918. Perang Dunia I
pada intinya merupakan konflik di antara Negara-negara Eropa. Akan tetapi,
perang ini meluas ke benua lain, karena itu disebut Perang Dunia. Salah satu
penyebab terjadinya Perang Dunia adalah persaingan di antara Negara-negara
Eropa untuk menguasai wilayah-wilayah kekuasaan Turki Utsmani, terutama kawasan
Balkan yang dihuni oleh berbagai bangsa dan kelompok yang sebagian besar
beragama Islam. Mereka adalah kekaisaran Rusia, monarki Austria-Hungaria,
Kerajaan Inggris (Britania Raya dan Irlandia Utara), Kerajaan Italia, dan
Republik Perancis. [1]
Banyak faktor
yang menyebabkan Turki Utsmani mengalami kemunduran dan kehancuran, antara lain:
wilayah yang terlalu luas sehingga sulit untuk diatur dengan baik; timbulnya
berbagai ketidakadilan; praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme merajalela;
banyak terjadi perampokan dan berbagai tindak kejahatan. Selain itu, peperangan antara Turki Utsmani
dan Negara-negara Eropa setelah era Sultan Sulaiman al-Qanuni menambah buruk
situasi yang ada. Peperangan tersebut berlangsung lama dan menghabiskan biaya
yang tidak sedikit, hal ini membuat keuangan Negara tidak stabil,
Selain
kekalahan dari koalisi Eropa, Pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh
penguasa-penguasa Arab turut pula meempercepat runtuhnya Turki Utsmani.
Diantara pemberontakan tersebut adalah gerakan Wahabi di Semenanjung Arab. Gerakan
ini dipimpin oleh Muhammad bin Abd Wahhab (1703-1787). Pada awalnya, kaum
Wahabi tidak bermaksud menegakkan kekuasaan politik, tetapi ingin memurnikan
ajaran tauhid sebagai mana yangn terkandung di dalam Al-Qur’an dan Sunnah.
Pemberontakan lain dilakukan oleh Fakhruddin, seorang pemimpin Druze di
Libanon, dan pemberontakan yang dilakukan orang-orang Mamluk di Mesir. Yang
mencoba bangkit ketika Turki Utsmani berperang melawan Negara-negara Eropa.
[1]
Antonio. 2012. Ensiklopedia Peradaban Islam; Istambul, Vol. 7. Jakarta:
Tazkia Publishing, hlm. 158.
No comments:
Post a Comment