May 6, 2019

TURKI USTMANI

TURKI USTMANI
oleh Laila Kholidah


Runtuhnya Turki Utsmani
Kemunduran Turki Utsmani berawal setelah wafatnya Sultan Sulaiman Al-Qanuni pada tahun 1566. Raja-raja yang menggantikan Sultan Sulaiman Al-Qanuni tidak mampu mempertahankan kejayaan Turki Utsmani yang telah dicapai sebelumnya. Kondisi lemah tersebut dimanfaatkan oleh Negara-negara Eropa untuk melakukan ekspansi ke dunia Islam, yang mencapai puncaknya pada awal abad ke-20, ketika terjadi Perang Dunia I. perang Dunia I berlangsung pada tahun 1914-1918. Perang Dunia I pada intinya merupakan konflik di antara Negara-negara Eropa. Akan tetapi, perang ini meluas ke benua lain, karena itu disebut Perang Dunia. Salah satu penyebab terjadinya Perang Dunia adalah persaingan di antara Negara-negara Eropa untuk menguasai wilayah-wilayah kekuasaan Turki Utsmani, terutama kawasan Balkan yang dihuni oleh berbagai bangsa dan kelompok yang sebagian besar beragama Islam. Mereka adalah kekaisaran Rusia, monarki Austria-Hungaria, Kerajaan Inggris (Britania Raya dan Irlandia Utara), Kerajaan Italia, dan Republik Perancis. [1]
Banyak faktor yang menyebabkan Turki Utsmani mengalami kemunduran dan kehancuran, antara lain: wilayah yang terlalu luas sehingga sulit untuk diatur dengan baik; timbulnya berbagai ketidakadilan; praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme merajalela; banyak terjadi perampokan dan berbagai tindak kejahatan.  Selain itu, peperangan antara Turki Utsmani dan Negara-negara Eropa setelah era Sultan Sulaiman al-Qanuni menambah buruk situasi yang ada. Peperangan tersebut berlangsung lama dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit, hal ini membuat keuangan Negara tidak stabil,
Selain kekalahan dari koalisi Eropa, Pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh penguasa-penguasa Arab turut pula meempercepat runtuhnya Turki Utsmani. Diantara pemberontakan tersebut adalah gerakan Wahabi di Semenanjung Arab. Gerakan ini dipimpin oleh Muhammad bin Abd Wahhab (1703-1787). Pada awalnya, kaum Wahabi tidak bermaksud menegakkan kekuasaan politik, tetapi ingin memurnikan ajaran tauhid sebagai mana yangn terkandung di dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Pemberontakan lain dilakukan oleh Fakhruddin, seorang pemimpin Druze di Libanon, dan pemberontakan yang dilakukan orang-orang Mamluk di Mesir. Yang mencoba bangkit ketika Turki Utsmani berperang melawan Negara-negara Eropa.


[1] Antonio. 2012. Ensiklopedia Peradaban Islam; Istambul, Vol. 7. Jakarta: Tazkia Publishing, hlm. 158.

No comments:

Post a Comment

Featured Post

4 Lembaga Penerima Hibah Setiap Tahun

4 Lembaga Penerima Hibah Setiap Tahun 1. KONI  dasar hukum untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) adalah Pasal 69 Undang-Undang Nom...

Popular Posts